Recent Posts

ads

Inilah Tujuh Aturan hidup yang Ingin Aku Pegang

Aku,aku sih menganggap diriku sendiri itu sebagai orang yang terlalu baik hehe *PD mode on* dan gak bisa cuek dengan pendapat orang lain tentang diriku.Dan itu sangat mengganggu.

Bagaimana gak terlalu baik coba?Aku sering ditipu/dimanfaatkan orang (jiah,ini sih bukan terlalu baik,tapi bego aja kaleee...).Aku sering gak bisa menolak kalau ada orang yang minta bantuan.*sumpah kadang-kadang orang pura-pura minta bantuan padahal cuma dirinya malas saja*.Aku sering merasa sedang dibebeni orang,tapi aku tetap saja bilang tidak apa-apa dan tetap ramah pada orang yang membebeni tersebut.

OK,aku akui bahwa aku itu bego juga.Ya seperti diatas lah contohnya,berkali-kali ditipu orang tapi masih saja ketipu untuk berikutnya cuma karena sekedar si penipu pura-pura mengiba dan aku langsung percaya lagi hihi.

Dan ketenangan hidupku selalu terganggu dengan pemikiranku sendiri tentang pendapat orang lain akan diriku.Aku gak bisa cuek kalau ada orang ngomongi tentang diriku.Padahal orangnya saja yang memang tukang gosip.Padahal lagi,kejelekanku yang diomongi orang tsb tidak merugikan orang tsb.Tapi kenapa aku harus capek-capek mikirin ya....Aku gak salah apa-apa kan?!

Aku gak mau itu semua mengganggu hidupku.Aku ingin mempunyai kehidupan yang lebih baik.Ya aku akui sih dari dalam diriku memang banyak kekurangan yang menghambat kehidupan yang lebih baik itu.Misalnya,malas !

Ya mudah-mudahan tujuh aturan berikut bisa mengubah saya menjadi seperti yang aku inginkan.
1.Berfikir itu pakai otak bukan pakai perasaan.
2.Berkata dan bersikap jujur sesuai isi hati
3.Orang lain tidak boleh mengacaukan jadwal saya.
4.Apa yang dipikirkan orang lain tentang aku,itu bukanlah urusanku.
5.Yang bertanggungjawab atas hidupku adalah diriku sendiri.
6.Cuma mengeluh tidak memperbaiki keadaan.
7.Work hard,play hard.


Hidup itu...Gak usah memikirkan yg persentase kepentingannya dibawah 60%.
Tp yg harus dipikirkan yang 85%-100%.
kalo yg diantara 60%-85%,pikirkan aja kalo sempet ada waktu.

Humor: Otak Gak Ngeres adalah Otak yang Bego (?)

Sampai sekarang aku masih penasaran apakah benar bahwa Otak Ngeres adalah Otak yang Pintar (?). Ya bagaimanapun kadang-kadang aku memang bego sih.(untuk menghibur diri aku pake kata "kadang-kadang" meskipun sebenarnya bukan "kadang-kadang" tapi "selalu"...)

Berikut adalah keluguan,atau lebih tepatnya mungkin disebut bego kali ya...(lagi-lagi untuk menghibur diri aku memakai kata "mungkin").Tapi ya terserahlah kamu mau ngatain saya bego atau apapun aku terima,asal kamu ngomongnya dalam hati saja haha.

1.Kumpul Kebo
Kumpul adalah sesuatu yang jumlahnya lebih dari satu kemudian bersama-sama menjadi satu kesatuan,kelompok. Sedangkan kebo adalah hewan kerbau.Jadi Kumpul Kebo artinya adalah....




2.Hand Job
Hand Job adalah kata dalam Bahasa Inggris (sudah pada tau kaleeee....).Hand artinya Tangan. Dan Job artinya Pekerjaan.Jadi Hand Job adalah Pekerjaan Tangan,maksudnya suatu pekerjaan yang cara mengerjakannya menggunakan tangan.Entah itu membatik,melukis,ataupun bikin roti seperti yang dibawah ini.



3.Blow Job
Hampir sama seperti Hand Job.Kata dalam Bahasa Inggris yang Blow artinya Meniup,sedangkan Job artinya Pekerjaan.Jadi maksudnya Blow Job adalah suatu pekerjaan yang cara mengerjakanya dengan cara meniup-niup.Misalnya Tukang Balon.....




4.Doggy Style
 Doggy artinya anjing,sedangkan Style artinya Gaya.Jadi maksudnya adalah berbagai macam-macam gaya anjing.ya kayak seperti Fashion Style gitu lah....

Humor: Otak Ngeres Adalah Otak yang Pintar (?)

Pernah suatu tengah malam aku sendirian kesepian gak bisa tidur.Kemudian aku sma saja ke salah satu teman yang bisanya punya banyak waktu untuk main-main meski sebetulnya dia sudah punya bini.Tapi kelakuannya masih kayak masih bujang.

"Woi lagi ngapain?"
Dia balas,"Lagi push up."
"Hah tengah malam begini? mang di mana?".Aku penasaran tempatnya,kalau dekat sudah ada niatan mau nyusul ke TKP.
Tapi tak lama kemudian dia balas lagi,"Di atas kasur."
Sumpah...kalo dia gak bilang di atas kasur,aku sama sekali gak ada pikiran yang aneh-aneh gitu.Pada waktu itu yang aku pikirkan ya emang olah raga push up beneran.

Ya sudah lah aku gak mau ganggu dia lagi.Tapi masih kepikiran juga bahwa aku kok bisa goblok banget ya,gak sampai kepikiran maksudnya dia.

Kemudian mainan facebook saja.Sebagai fesbuker yang pada waktu itu lagi maniak-maniaknya,aku langsung saja update status menanyakan hal yang sedang aku pikirkan,SEBETULNYA OTAKKU TUH YANG GAK NGERES APA EMANG BEGO SIH ??? Ya dapat komentar sih.Ada yang jawab saya bego,ada juga yang cuma posting wkwk doang,dan jawaban yang gak menyakitkan hati (meski mungkin sebetulnya cuma menghibur saja) adalah Gak Bego Cuma Lugu aja !!! haha

Berarti kalau otak kita ngeres dan langsung mengerti maksudnya,itu tandanya otak pintar ya??? Otak Ngeres adalah Otak yang Pintar ??? Sebaliknya Otak gak Ngeres adalah Otak yang Bego ???

NB. Eh ketinggalan,yang dimaksud Otak Ngeres adalah Otak yang ada sampahnya.Kayak halaman rumah yang ada sampah daun-daun kering jatuh dari pohon gitu lah.Itu yang dinamakan otak ngeres wkwkwk

Cara Mengetahui Kode Warna pada Gambar Dengan Photoshop

Misalnya kita lihat sebuah warna pada gambar dan kita tertarik untuk menggunakan warna tersebut untuk background atau apalah.Tapi kita gak tau kodenya,...Biasanya cara yang paling sering aku gunakan adalah dengan bantuan Photoshop.Caranya.....:

Ambil gambar tersebut ( kalau photo bisa dengan cara save image).Tapi kalau itu bukan photo ambil gambarnya dengan cara Screenshoot. Contohnya header blog ini hehehe....

Buka file yang tadi dengan photoshop.
Setelah gambar sudah terbuka di Photoshop,tekan tool yang ada angka 1.Kemudian geser/posisikan cursor ke gambar atau warna yang ingin kita ketahui kodenya (contoh nomor 2).Setelah itu akan muncul kode warnnya di jendela baru (contoh nomor 3).Itu hasilnya...

Aturan Dan Cara Buka Rekening Tabungan BCA yang Ketat dan "aneh" 2012 #2

Melanjutkan  yang kemarin Aturan BCA yang Ketat dan "aneh" #1,Aku disarankan untuk datang ke Kantor  Bank Cabang dimana saya buka rekening.Ok akhirnya saya pulang kampung dan lumayan sore juga aku baru sempat ke tempat itu.

Seperti biasa aku langsung sodorkan buku tabungan,kartu ATM dan KTP,sambil ngomong,"Nomor pin lupa,minta ganti pin baru dan kalau bisa sekalian saja daftarkan Internet Banking."
Petugasnya menjawab."Iya bisa.Silakan ditunggu"
Aku tanya lagi,"Bisa jadi sekarang juga kan? Hari ini?"
Petugas,"Untuk ganti pin bisa jadi sekarang juga,tapi untuk bisa daftar Internet Banking serta dapat Key BCA nya baru bisa di urus besok."
Aku ngeyel,"kok gitu?"
Petugas,"Iya,karena Kartu ATM ini baru bisa didaftarkan Internet Banking setelah 1x24jam ganti nomor pin."
Aku,"Kalau besok saya gak bisa.Harus balik ke Jakarta lagi,gimana mbak?"
Petugas,"Bisa kok minta daftarin Internet Banking dan minta Key BCA nya ke Kantor Cabang manapun."

Karena aku trauma,takut urus gituan di Kantor Bank Cabang lain susah...aku masih ngotot juga ingin segera mendaftarkan Internet Bangking dan mendapatkan Key BCA di situ.
Aku,"Gini Mbak,kan untuk bisa daftar Internet Banking harus nunggu 24jam setelah ganti nomor pin.Sedangkan kalau saya buka rekening baru bisa langsung dapatkan Kartu Atm baru yang aktif.Sekarang duit saya yang di saldo buku itu saya ambil,kemudian buat buka rekening baru terus daftarin Internet Banking bisa jadi sekarang gak mbak,gak harus menunggu besok?"
Petugas,"Bisa.Tapi gak sayang Mas nomor rekening yang lama?"
Aku,"Gak apa-apa mbak."

Hore...beres.Untuk mendapatkan Key BCA nya gak harus menunggu lama.Saat itu juga aku langsung dikasih.


Humor : Gak Nyambung Tapi disambung-Sambungin


Kekesalanku  bertambah jika aku sedang mengeluh kemudian ada orang yang menimpali dengan jawaban yang menurut aku sama sekali gak nyambung dengan apa yang sedang aku keluhkan.
Ya mungkin sebetulnya mereka juga kesal mendengarkan keluhan saya,tapi jawabannya itu loh adalah jawaban yang sudah biasa dan mungkin semua orang sudah tau dan bahkan sudah bosen.

Misalnya bila mengeluh,"Kok sepi banget ya kayak di kuburan?"
Aku sudah bisa nebak pasti ada yang menimpali begini,"Bakar rumah biar ramai !"
Orang gila apa,masa' nyuruh bakar rumah demi sebuah keramaian???

Terus kalau mengeluh,"Hari ini kok panas banget ya?"
Jawaban dari orang-orang yang sangat sering dan bisa ditebak adalah,"Kamu panas karena kebanyakan dosa !"
Apa hubungannya sih antara panas sama dosa? Apa karena semakin banyak pendosa maka semakin penuh juga penghuni neraka sehingga apinya makin besar kemudian menjadikan neraka bocor???

Kemudian kalau mengeluh,"Kamar mandinya ada kecoa."
Aku sudah bisa nebak juga pasti banyak orang pada yang menjawab,"Kamu sih kerajinan onani disitu!"
Hah? Jadi maksudnya sperma itu makanannya kecoa? Jadi ada peribahasa baru dong pengganti peribasa lama,'Ada Gula Ada Semut' menjadi 'Ada Sperma Ada Kecoa'.

Ganti dong jawabannya,jangan jawaban itu itu saja....

Atuaran Dan Cara Buka Rekening BCA yang Ketat dan "Aneh" 2012

Pada waktu itu aku sedang jalan-jalan ke ITC Cempaka Mas.Di lantai 4 ada promo Hp Cina modelnya bagus-bagus dan harganya murah-murah.Pengen beli tapi di dompet sama sekali tidak ada uang yang ada hanyalah Kartu ATM BCA yang aku ingat saldonya cuma sekitar Rp900.000,-an doang (wkwkwk poor me....).

Terus nyari deh Mesin Atm terdekat.Setelah memasukan kartu,aku baru ingat bahwa aku lupa nomor pin nya.Tapi dicoba juga masukin pin sambil berusaha mengingat-ngingatnya.Masukin nomor sesuai tanggal kelahiran,salah.Masukin nomor sesuai nomor rumah dan nomor Rt/Rw juga salah.Aku gak mau kartu Atm ku keblokir,akhirnya aku keluarkan saja dengan menekan CANCEL.

Masih bersikeras ingin mendapatkan uang tunai,akhirnya berusaha mencari alamat Kantor Cabang BCA terdekat karena kebetulan tas yang aku bawa didalamnya tersimpan Buku Tabungannya.Setelah ketemu dan ngantri lumayan panjang,akhirnya tiba giliran juga.

Aku sih to the poin saja,ke petugasnya langsung sodorkan Buku Tabungan dan Kartu ATM,kemudian bilang,"Pin Atm lupa,Pingin ganti..."
Kemudian petugasnya bilang,"Bisa lihat KTP nya Pak?" (gilaaaa....gue masih muda gini masa' manggilnya Bapak,gara-gara punya muka boros nih).Akhirnya nurut saja keluarin KTP.
Setelah petugas mengecek Buku Tabungan buka rekeningnya di cabang mana dan ngecek KTP ku daerah mana,kemudian petugasnya bilang,"Maaf Mas,rekening ini bukan cabang sini dan KTP Mas bukan KTP daerah DKI,jadi kami gak bisa membantu untuk mengganti nomor pin.Disarankan Mas ke Kantor Cabang waktu Mas buka rekening saja.".(Setelah necek KTP ku bhwa aku umurnya masih muda,Akhirnya gak manggil Pak lagi hehe)

Hah harus ke Kantor Cabang dimana buka rekening ? Hah gak bisa ganti pin disini?? karena aku sudah ngebet ingin mendapatkan uang tunai sesegera mungkin,akhirnya aku bilang,"Ya sudah lah,aku ngambil formulir penarikan tunai saja."
Petugasnya nyahut,"Tetap saja gak bisa Mas,karena peraturan sekarang penarikan tunai dengan formulir pun harus menyertakan nomor pin."
Aku jawab lagi,"Ok,minta ganti pin gak bisa,ngambil duit juga gak bisa,sekarang begini saja...aku minta rekening ini ditutup kemudian aku buka rekening baru disini dengan saldo awal dari saldo di rekening lama tsb."(maksud saya sih biar dapat Kartu Atm baru,terus cair deh uangnya hehehe..)
Petugasnya kemudian mikir sejenak,kemudian bilang,"Mohon tunggu sebentar aku tanyakan dulu ke atasan saya."
Setelah menemui saya lagi,dia bilang,"Mohon maaf ya Mas...kata atasan saya tetap gak bisa.Mohon maaf banget ya....."

Huaaaahhhhh gagal total. Gak jadi terbeli tuh Hp Cina murah.

Aku tanya lagi sambil memelas,"Terus solusi yang tepat buat buat urus ini bagaimana?"
Dia jawab,"Mas ngurusnya di tempat Kantor Cabang Buku Rekening ini dibuat."

Bersambung ke Aturan BCA yang Ketat dan Aneh #2

Cara Menyikapi Kehidupan Yang Tidak Adil (?)

Cara Menyikapi Kehidupan Yang Tidak Adil (?). Mungkin aku berdosa jika bilang bahwa tuhan tidak adil,tapi jika bilang bahwa hidup tidak adil kira-kira dosa gak ya?

Si A dan si W adalah orang yang sering mendapat ketidak-adilan.Mereka sering dijadikan bahan bulan-bulanan,disuruh-suruh,dan bahkan dihina,dll. Ya,karena mereka emang kurang beruntung sih menurut saya.

Bedanya: si A kalo sedang mengalami ketidak-adilan,dia kayaknya tertekan banget.Hasilnya dia jadi orang yang minder,pemalu,dan kesannya makin jelek.

Nah kalau si W ini orangnya cuek dan jika sedang mendapat ketidak-adilan,dia biarkan saja begitu berjalan,tetep enjoy seperti tidak ada masalah.Prinsipnya "Stay Cool is Cool".

Si W ini orangnya cukup mengerti keadaan lingkungan_(ya emang begitulah kalau jadi orang yang kurang,selalu dihina).Tapi dia tetap hadapi dengan periang sambil meningkatkan kualitas diri karena dia tau bahwa keberuntungan selalu berpihak kepada orang yang lebih.(lebih cakep,lebih pinter,lebih kaya,dan lebih segala hal).

Apakah rumus dunia memang begitu?

Derita Si Muka Boros Yang kelihatan Cepat Tua

Muka yang kelihatan lebih tua dari umur yang sebenarnya,orang-orang menyebutnya sebagai muka boros. Pertama dengar kata muka boros sih aku dulu ngertinya adalah muka yang bisa ditebak sebagai orang yang boros duit,suka belanja dll. Ternyata salah....

Waktu kecil,aku beranggapan bahwa punya muka boros itu keren karena bisa terlihat lebih dewasa.Tapi setelah aku sendiri terkena bencana punya muka boros,ternyata itu sangat gak enak. Umur aku sebenarnya adalah 24 tahun tapi banyak orang yang mengira bahwa aku umurnya diatas 35 tahun. Berikut adalh cerita-cerita yang gak mengenakan itu:

Karena hidup sendiri di kost jadi mau gak mau kalo urusan sabun,odol,shampo dll aku beli sendiri...maksudnya,gak ada orang yang bisa disuruh. Sebetulnya malu juga kalo beli gituan di warung-warung pinggir jalan.Biasanya aku akalinya dengan beli itu barang di alfamart untuk kebutuhan 1-2 bulan.Waktu bayar ke kasir,mbaknya bilang,"Udah Pak gini aja belanjanya?."
waktu itu sih aku berfikir positif aja,ah mungkin karena barang belanjaku yang seperti bapak-bapak jadi dia manggilnya saya gitu.....

Cerita yang kedua,waktu masuk ke tukang potong rambut,,,disini lebih parah lagi. Tukangnya ngajak ngobrol,
Tukang = lebaran pulang kampung atau keluarga udah disini,BANG?
Aku = Pulang ke jawa.
Tukang = Iya wajib BANG,maf-maafan sama keluarga.
Setelah itu tukangnya curhat masalah keluarga," capek BANG kalo kerja di Jakarta sendirian.Pulang kerja gak ada yang mijitin bla bla bla...." (pokoknya curhat masalah anak-bini lah). Setelah potongnya selesai,Tukangya bilang,"Udah selesai Bang,kelihatan lebih muda lagi !!"
Hah??? ingin aku berteriak,"Emaaaakkkkkkk..............

Cerita yang ketiga,waktu di Bank mau urus pin yang lupa.Petugasnya manggilnya saya juga PAK.Setelah urs ini itu,kemudian aku diminta menunjukan KTP.Baru deh ketika habis ngecek data yang tertera di KTP,petugasnya gak manggil PAK lagi,sekarang ganti MAS.


Jebakan Operasionalisme

Manusia mencari solusi atas suatu masalah juga menggunakan perspektif. Kadang, suatu perspektif berhasil menemukan solusi, kadang pula dibutuhkan perspektif lain. Perhatikan lingkaran berikut dan bayangkan kalau ia sebuah rel kereta api. Dapatkah anda yang berada di dalam rel berusaha mencapai solusi yang berada di titik pusat lingkaran? Tidak mungkin? Karena anda berputar-putar? Pikirkan lagi dengan perspektif berbeda.

Sebenarnya, anda bisa bergerak berputar pada rel di keliling lingkaran dan tiba di pusat lingkaran tanpa membuat jembatan dari keliling menuju pusat lingkaran tersebut. Setelah anda membuat keliling lingkaran, balikkan kertas anda dan buat jalur ke titik tengah tersebut.

Kadangkala keterbatasan adalah sebuah ilusi. Kita butuh berpikir dengan perspektif baru yang kadang tak terduga oleh manusia lain. Manusia modern dapat dipandang sebagai kelompok manusia yang paling mudah tertipu. Cobalah lihat gambar berikut. Mana garis yang lebih panjang?


Kedua garis itu sama panjang. Tidak percaya ukur sendiri. Manusia dalam peradaban “modern” seperti kita akan memaksakan kalau garis bawah lebih panjang dari garis atas. Studi yang dilakukan Segall et al tahun 1966 pada beberapa suku di Afrika menunjukkan kalau suku-suku ini mampu mengenali kalau kedua garis di atas (yang disebut ilusi Muller-Lyer) adalah garis yang sama panjang. Suku Shan di Afrika Selatan yang hidup dengan sederhana, bolehlah anda menyebutnya “primitif” dapat mengenali dengan seketika kalau kedua garis di atas sama panjang. Ada sebuah hubungan antara semakin mudahnya orang tertipu ilusi optik dengan semakin kompleksnya gaya hidup manusia tersebut.

Ada banyak hal menarik ketika anda mengkaji kehidupan suku-suku primitif di dunia. Filsuf antropolog van Peursen pernah bicara kalau tahap paling dasar suatu kebudayaan adalah penuhnya ilusi (mitos) dalam hidup manusia. Beliau merujuk pada dewa-dewa, animisme, dinamisme, beserta sistem kosmologi dan kosmogoni yang menyertainya dari berbagai suku primitif di dunia. Sayang ada satu suku yang memberi paradoks pada teorinya. Suku Piraha dari lembah Amazon Brasil.

Anggota suku Piraha hanya berjumlah 420 orang sekarang. Mereka hidup tanpa sejarah, tanpa cerita dewa-dewa, tanpa tuhan, tanpa hirarki sosial, tanpa pemimpin, dan bahkan tanpa sistem bilangan kecuali satu dan “banyak”, tanpa nama untuk individu, tanpa nama untuk jenis kelamin, . Mereka makan ketika dapat, tidak ada istilah menyimpan. Mereka tidak tahu bagaimana menggambar, ketika diminta menggambar manusia, hewan, pohon, sungai, mereka hanya menggambar garis-garis.  Pernah antropolog mengabarkan tentang Tuhan, namun ketika mereka bertanya “apakah kamu pernah bertemu Tuhan?” dan sang misionaris menjawab tidak, mereka pun tidak percaya dan kehilangan minat.

Antropolog Daniel Everett menyatakan “Piraha adalah masyarakat yang sangat cerdas dalam memastikan hidup di dalam rimba: mereka tahu manfaat dan lokasi semua tanaman penting di hutan mereka; mereka paham perilaku hewan setempat dan bagaimana menangkap atau menghindarinya; dan mereka dapat berjalan ke kedalaman hutan telanjang, tanpa alat tanpa senjata, dan pulang tiga hari kemudian dengan sekeranjang buah, kacang, dan hewan buruan kecil.”

Suku Piraha dan suku-suku kecil yang kita sebut primitif mungkin hanya membutuhkan satu perspektif bersama untuk hidup. Sementara itu, kita hidup dalam kebudayaan besar berisi lebih dari lima miliar manusia. Kebudayaan kita menuntut kompleksitas dan menuntut pula beberapa perspektif untuk menemukan solusi atas hidup kita yang kompleks.

Dalam dunia seni, hal ini tercermin pada bentuk-bentuk lukisan. Di masa lalu, kebudayaan zaman batu sering dilukiskan dalam bentuk garis-garis. Manusia dan alamnya dilukis secara satu dimensi. Ketika peradaban semakin maju, lukisan manusia mulai memasuki perspektif dua dimensi. Lihat bagaimana reliefBorobudur atau hieroglif Mesir menggambarkan alam. Kemudian dalam peradaban Renaissans, lukisan-lukisan memasuki dunia tiga dimensi. Akhirnya, baru di abad 20 kemarin, Picasso dikatakan melukis dengan perspektif dimensi keempat dan merayakan lahirnya aliran lukisan kubisme.

Ya, hidup kita semakin kompleks namun kita sulit melihat dengan perspektif lain. Hal ini karena dunia membentuk kotak-kotak standar. Van Peursen menyebutnya operasionalisme. Kita membuat standar-standar, entah itu standar nasional pendidikan, standar  perencanaan instalasi listrik, standar berpikir, dan sebagainya. Kita membuat standar yang akhirnya memenjara kita. Sulit manusia keluar dari standar. Standar memudahkan kita namun membuat kita sulit melihat kalau ada yang lebih baik.

Finalisasi dalam bentuk standar ini juga membuat perhatian kita kadang terlepas dari substansi dan makna. Ambil contoh standar mengaji atau standar menjalankan sholat, ritual-ritualnya, kadang kita berprasangka buruk pada orang lain hanya karena berbeda cara sholat atau cara mengaji. Kita sibuk memperbaiki diri untuk dapat sholat atau mengaji dengan baik sesuai standar. Akibatnya, kita kadang lupa apa inti sesungguhnya dari sholat atau mengaji itu. Ayat dilantunkan demi operasionalisme, tanpa kita mengerti apa yang kita ucapkan.

Menurut van Peursen, operasionalisme merupakan efek samping dari alam pikiran fungsional. Alam pikiran fungsional pada manusia berurusan dengan “bagaimana?” bukan “apa?” yang mencirikan alam pikiran ontologis. Orang Piraha mungkin bukan primitif sama sekali, mereka mungkin boleh disebut masyarakat fungsional murni. Mereka tidak bicara tentang “apa pohon itu?” tetapi “bagaimana memanfaatkan pohon itu?” Mereka tidak bicara “apakah alam ini?” tetapi “bagaimana mengelola alam ini?”

Saya dan istri saya pernah merasakan bagaimana dampak dari operasionalisme. Ketika kami kos di tempat baru, pintu rumah kos tersebut tidak memiliki gerendel pintu. Saya membelinya dan berniat memasangnya. Ada gerendel dan empat buah sekrup serta sebuah penahan slot diberikan oleh penjual. Saya ingin memasangnya tetapi kebingungan bagaimana memasang gerendel tersebut. Sekrup yang dipakai tidak terlalu dalam dan penahan slot letaknya tidak pas. Istri saya bicara bijaksana, “Sayang, kita hanya butuh gerendelnya” lalu membuang sekrup dan menggantinya dengan paku. Ia juga membuang penahan slot karena barang itu tidak perlu.

Saat itulah saya sadar kalau saya terjebak operasionalisme. Sekrup dan penahan slot adalah komponen standar yang membuat pikiran saya teralih pada standarisasi tersebut, alih-alih pada tujuan dasar pembelian gerendel tersebut.

Mungkin banyak orang seperti saya. Seringkali terjebak operasionalisme dan bergulat dengannya. Cobalah melihat dengan perspektif lain dan melihat dasar masalah yang sesungguhnya. Siapa tahu anda menemukan kebijaksanaan.

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More